Idiom (التعبيرات الاصطلاحية)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Idiom adalah kumpulan dua kata atau lebih yang menjadi satu kesatuan atau ungkapan yang tidak bisa difahami secara harfiyah karena mempunyai makna yang berbeda dari kata-kata yang membentuknya, sehingga harus difahami secara konteks dan diterjemahkan dengan mencarikan padanannya dalam bahasa sasaran. Idiom dalam bahasa Arab bisa berupa gabungan kata dengan preposisi, gabungan kata dengan kata, dan peribahasa/ungkapan.
Idiom bisa ditemukan dalam berbagai kamus, gabungan kata dan preposisi dan gabungan kata dengan kata dapat ditemukan di kamus Al-Ashry, Al-Munjid, Al-Munawwir, Al-Mawrid, dan lain-lain. Sedangkan idiom yang berupa ungkapan atau peribahasa dapat ditemukan di Al-Munjid. Adapun padanannya dalam bahasa Indonesia dapat dicari sendiri.baca lanjutannya…ok
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang pengertian Idiom?
2. Jelaskan tentang macam-macam Idiom?
3. Jelaskan tentang karakteristik Idiom?
4. Jelaskan sumber-sumber Idiom dalam bahasa Arab?
C. Tujuan
a. Mengerti tentang pengertian Idiom
b. Mengerti tentang macam-macam Idiom
c. Mengerti tentang karakteristik Idiom
d. Mengerti sumber-sumber Idiom dalam bahasa Arab

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Idiom
Salah satu jenis ungkapan yang terdapat dalam semua bahasa, tetapi yang sangat khas untuk tiap bahasa adalah Idiom. Dalam bahasa Arab idiom bisa digunakan dengan تعبيرا صطلاحي.
Adapun pengertian idiom secara istilah adalah sebagai berikut:
1. Menurut Munir Ba’albaki
عبارة ذات معنى لا يمكن أن يستمد من مجرد فهم معاني كلماتها منقصلة
Idiom adalah ungkapan yang mempunyai makna yang mana tidak mungkin difahami secara kata-perkata saja.
2. Beekmaan dan Callow (1974) dalam Larson menjelaskan idiom yaitu ungkapan untuk dua kata atau lebih yang tidak dapat dimengerti secara harfiah dan secara semantis berfungsi sebagai satu kesatuan.
3. Idiom adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Makna baru tersebut tidak dapat diramalkan atau dicocokkan dari makna unsur-unsurnya.
4. Longman mendefinisikan pengetian idiom adalah: “Group of word in a fixed order having a particular meaning different from the meanings of each word understood on its own”. “Idiom adalah kumpulan kata-kata yang memiliki makna khusus yang berbeda dengan makna tiap-tiap kata dalam pengertian kata itu sendiri.”
5. تعبيرات أو مجموعات من الكلمات التي لا نستطيع استنتاج معانيها من المعاني المستقلة لكل كلمة فيها
Idiom adalah ungkapan atau kumpulan kata yang tidak bisa kita fahami maknanya secara harfiah setiap katanya.
6. “Is an expression which can not be understood from internal meanings of the words of which it composed. For this matter an idiom should be learned in context”. ”Idiom adalah suatu ungkapan yang tidak bisa difahami dengan makna harfiyah kata-kata yang menyusunnya. Dalam hal ini idiom bisa dilihat dari makna konteks.
7. Idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat “ diramalkan” dari makna unnsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa:
(1). Idiom bisa terdiri dua kata atau lebih yang menjadi satu kesatuan ataupun bisa berupa ungkapan,
(2). Idiom tidak bisa diterjemahkan dan difahami secara harfiyah karena kata-kata tersebut mempunyai m,akan berbeda dari kata-kata yang menjadi bagiannya,
(3). Idiom harus difahami dan diterjemahkan dengan melihat konteks dan melihat padanannya dalam bahasa sasaran.

B. Macam-macam Idiom
Idiom ini dibagi menjadi 2 macam yaitu
1. Idiom Penuh
Idiom penuh adalah idiom yang semua unsur-unsurnya sudah melebur menjadi satu kesatuan, sehingga makna yang dimiliki berasal dari seluruh kesatuan itu.
Contoh :
Menjual gigi = tertawa keras-keras
Membanting tulang = bekerja keras
Meja hijau = pengadilan
2. Idiom Sebagian
Idiom sebagian adalah idiom yang salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya sendiri.
Contoh : Buku Putih = Buku yang memuat keterangan resmi mengenai suatu kasus. Daftar Hitam = Daftar yang memuat nama-nama orang yang diduga atau dicurigai berbuat kejahatan.
Koran Kuning = Koran yang biasanya memuat sensasi.
Pada contoh tersebut, kata buku, daftar, Koran masih memiliki makna leksikalnya.
macam-macam idiom berdasarkan konstruksi yang membentuknya menurut Kridalaksana dalam Imamuddin (2001) bisa berupa:
a. Konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih masing-masing anggota mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan preposisi seperti kata: أَخَذَ yang bermakna mengambil, ketika kata ini bergabung dengan preposisi بـ yang bermakna dengan dan menjadi أَخَذَبـِ bukan bermakna “mengambil dengan” tetapi bermakna “melakukan”. Di sini harus dilihat bahwa tidak bisa langsung diterjemahkan satu persatu kemudian makna kata tersebut digabungkan, tetapi gabungan kata dengan preposisi tersebut menjadi satu kesatuan yang bermakna lain dari makna kata jika berdiri sendiri, karena ketika digabungkan akan mempunyai makna yang baru.
Contoh:
No Kata Preposisi Gabungan kata dan Preposisi Makna
1 قامberdiri بdengan قام ب Melakukan
2 سجع Mendengkur Dengan: بـ
سجح بـ Mengesankan
3 Menangkis: شذب
Dari/Tentang:عن
شذب عن
Membela atau mempertahankan

4 Mengetahui: عرف
Di atas: على
عرف على
Mengatur

5 Mati: فاد
Dengan: بـ
فادبـ

Mencampur

b. Kontruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan kata lain seperti kata ثَقِيْلٌ yang bermakna “berat” ketika bergabung dengan الدم yang bermakna “darah” lalu menjadi ثَقِيْلُ الدَّم, bukan berarti bermakna “berat darahnya” tetapi bermakna “tidak disukai orangnya”.

contoh:
No Kata 1 Kata 2 Gabungan kata 1 dan 2
Makna
1 Panjang: طَوِيْلٌ
Hati: البال
طويل البار
Penyabar

2 Panjang: طَوِيْلٌ
Lidah: اللسان

طويل اللسان
Yang lancang/Kurang Ajar

3 Tuan: سَيِّدُ

Hari: الايام

سيد الايام
Hari Jum’at

4 Ibu: أم
Buku: الكتاب
أم الكتاب
Surat Al-Fatihah

c. Ungkapan yang bisa diterjemahkan dengan penerjemahan para frase atau pengungkapan bebas mutlak dapat juga digunakan ungkapan bahasa sasaran yang selaras. (Midred L Larson, 1989: 121) Seperti menterjemahkan peribahasa (tamsil) metafora, bahasa adat atau yang lainnya. Dengan demikian penerjemahan peribahasa atau ungkapan tak perlu diterjemahkan secara harfiah, karena mungkin ungkapan tersebut tidak lazim pada bahasa sasaran, tetapi bisa dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran atau cukup maksudnya saja. Misalnya: العَيْن بَصِيرَة واليَد قَصِيرَة terjemahan harfiah: “Mata melihat sedangkan tangan pendek”. Dapat disepadankan dengan “maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. ” Penerjemahan ungkapan ini harus juga diselaraskan dengan ungkapan yang lazim digunakan dalam bahasa sasaran. Contoh lain: لاَتُصَعِّر خَدّكَ لِلنَّاس terjemahan harfiah: “Janganlah kamu palingkan pipimu dari manusia”. Ungkapan “memalingkan pipi” dalam bahasa Indonesia tidak lazim, maka ungkapan yang biasa dipakai adalah “memalingkan muka”.

Contoh:
No Padanan dalam bahasa Indonesia
Idiom dalam bahasa Arab

1

Penyesalan akhir tiada guna لاَجُرْمَ بَعْدَ النَّدَامَة
2 Rajin pangkal pandai malas pangkal bodoh
اجْهَد وَلاَ تَكْسَل وَلا َتَكُ غَافِلا فَنَدَامَة العُقْبىَ لِمَن يَتَكَاسَل

3 Cinta itu buta لَيْسَ فِي الحُبِّ مَشُوْرَةٌ

4 Tak ada gading yang tak retak

لِكُلِّ حَسَن عَائ

مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بِلاَ أخ

5 Diam itu emas الصُّمْتُ حَكِمَة

C. Karakteristik Idiom(خصائص التعبيرات الاصطلاحية)
إن التعبيرات الاصطلاحية حالها حال مفردات اللغة ذاتها تحمل بين طياتها ما يمكن أن نستخلصه من معان ودلالات، وكما أن كل مفردات اللغة قد تمتعت بالخصائص التي تميزت بها عن غير ها فإن التعبيرات الاصطلاحية العربية التي نحن بصددها قد اتصفت من الخصائص المعنوية بالإضافة إلى طبيعتها المجازية نوجزها فيما يأتي:
1. إن لتعبيرات الاصطلاحية العربية من أغمض أنواع الكلام إذ لاينبئنا لفظها عن المقصود إلا من خلال السياق الحضاري والاجتماعي والثقافي للجماعة الناطقة باللغة التي تدور فيها مثل هذه التعبيرات الاصطلاحية، ولهذا السبب ن الصعب نقل بعض التعبيرات الاصطلاحية من لغة ألي لغة أخري با لترجمة الحرفية .
2. تداخل التعبيرات السياقية مع التعبيرات الاصطلاحية، فمن المعروف أن التعبيرالاصطلاحي اختلف عن التعبيرالسياقي في استمداد معناه من المواضعة واتفاق الجماعة اللغوية لذلك أطلق بعض اللسانين عليه تعبير خارجي المركز ويستمد معنى التعبير السياقي من العلاقة الإسنادية أو السياق لذلك أطلق عليه عليه تعبير داخلي المركز، واختلف عنه في عدم خضوعه للتغيير لأن ذلك يؤدي إلى تحطيم المعنى تماما في حين أن التعبير السياقي يقبل التغبيرالذي لايحطم معناه ولكن يغير دلالته، كما اختلف التغبير الاصطلاحى عن التعبير السياقي في تميزه بالثبات والدوام ويتميز التعبير السياقي بالتغيير التلاشي.
3. تداخل التعبيرات الا صطلاحية مع الأمثال ، ذلك تكرر استعماله وشاع أصبح تعبيرا اصطلاحيا كما في قولهم جبلك على غاربك ، جعلته نصب عين لايقع بالشنان، فهذه الأقوال في أصل استعماله أمثال نطق بها أفراد متميزين ظروف ومواقف معينة.
4. استمداد عناصر التعبير ات الا صطلاحية اللالية من ىبيئتها بجانبيها المادي والمعنوي وتلونها بألوانها، وهذا ظاهر في انكعاس محيط الأمة الطبيعية عليها بصورة غير محدودة ، وتأثيرها ببعض نواحي الحياة الاجتماعية و السيياسية ألى حدما في مختلف العصور، فالذي ينعم النظر في التعبيرات الاصطلاحية العربية يجد أول ما يجد اصطباغها بصبغة الحياة العربية في مبدأ أمرها، وتلونها بألوان البادية وما فيها من حياة الراعي والعيش في مناخ الصخراء وظهور أثار العرب في العادة و التقاليد وطرق المعيشة عليها كما في قولهم : أعط القوس باريها ، وقلب له ظهر الحمن ،و بنى فلان على أهله، وسقيا لفلان ورعيا ، وأقر الله عين فلان، وأثلج صدره ،وهي تعابير ماكان بعضها ليوجد لولا نشأته في بيئته خاصة كهذه البيئة البدوية.
D. Sumber – Sumber Idiom Bahasa Arab (المصادر التعبيرات الاصطلاحية في اللغة الربية)
1. Al-Qur’an
Banyak sumber Idiom yang terdapat di Al-Qur’an, diantaranya pada lafadz ألقى السمع (atau yang menggunakan pendengarannya), bermakna استمع (mendengarkan dengan penuh perhatian). yaitu pada firman Allah:
إن فى ذلك لذكرى لمن كا ن له قلب أو ألقى السمع وهو شهيد (sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya)

2. Hadits Nabawi
Idiom yang terdapat dalam Hadits Nabawi diantaranya pada lafadz: عض با لنوا جذعلى (menggigit), bermakna استمسك به و حرص عليه (berpegang teguh), yaitu pada sabda Rosulullah saw:
عليكم بسنتى و سنة الخلفاء الرا شدين من بعد، عضوا عليها بالنواجذ(terdapat pada sunnah ku dan sunnah khulafaur rosyidin dan kemudian gigitlah)
3. التعبيرات التي كانت في أصل وضعها أمثالا وهي كثيرة منها يرقم على الماء بمعنى يأتي بعمل فيه حذق ومهارة . ولا يقعقع له بالشنان بمعنى لا يهدد ولا يخوف ونصب عينيه بمعنى موضع عناية فهذه التعبيرات في أصل وضعها أمثال أصبحت تغييرات اصطلاحيه بفعل شيوعها.
4. Syi’ir
Banyak terdapat didalamnya seperti lafadz فتح على نفسه بابا bermakna ألقى بنفسه في أمرى فيه كثير من التعب، yaitu terdapat pada syi’ir dibawah:
وإنى إذ أسب بها كليبا فتحت عليهم للخسف بابا
5. التعبيرات النا جمة عن حا دث وهي التي قيلت بعد انتهاء حا دث ما وهي كثيرة منها قولهم سبق السيف العذل بمعنى فات الأوان. وأول من تكلم به الحا رث بن ظالم كا ن قدضرب رجلا فقتله، فأخبر بعذره فقال سبق السيف العذل. ومنها قولهم ماوراءك بمعنى ما خبرك ؟ وأول من تكلم به النابغة الديبا ني لعصام صاحب النعمان وكان النعمان مريضا فكا ن إذا لقيه النابغة قال له : ماوراءك يا عصام ؟
6. التعبيرات المقترضة من لغه أجنبية والتي تستربت إلى اللغة العربية عن طريق الترجمة، ومن أمثلة ذلك قولهم ذر الرماد في العيون بمعنى ضلل وموه. وقولهم وضع النقاط على الحروف بمعنى بين الأمر . وقولهم ضرب الرقم القياسي بمعنى تفوق على غير في عمل ما. ولقد أكد الباحثون على أن هذه التعبيرات مقترضه من لغة أخرى ودخلت في صلب اللغة المستعملة وتسربت عن طريق الترخمة.

BAB III<!
PENUTUP
Kesimpulan
1) Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa:
(1). Idiom bisa terdiri dua kata atau lebih yang menjadi satu kesatuan ataupun bisa berupa ungkapan,
(2). Idiom tidak bisa diterjemahkan dan difahami secara harfiyah karena kata-kata tersebut mempunyai m,akan berbeda dari kata-kata yang menjadi bagiannya,
(3). Idiom harus difahami dan diterjemahkan dengan melihat konteks dan melihat padanannya dalam bahasa sasaran.
2) Idiom ini dibagi menjadi 2 macam yaitu
1. Idiom Penuh
2. Idiom Sebagian
3) macam-macam idiom berdasarkan konstruksi yang membentuknya menurut Kridalaksana dalam Imamuddin (2001) bisa berupa:
a. Konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih masing-masing anggota mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain.
b. Kontruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya.
c. Ungkapan yang bisa diterjemahkan dengan penerjemahan para frase atau pengungkapan bebas mutlak dapat juga digunakan ungkapan bahasa sasaran yang selaras.

4) Karakteristik Idiom(خصائص التعبيرات الاصطلاحية)
Ada empat:
-إن لتعبيرات الاصطلاحية العربية من أغمض أنواع الكلام إذ لاينبئنا لفظها عن المقصود إلا من خلال السياق الحضاري والاجتماعي والثقافي للجماعة الناطقة باللغة التي تدور فيها.
– تداخل التعبيرات السياقية مع التعبيرات الاصطلاحية، فمن المعروف أن التعبيرالاصطلاحي اختلف عن التعبيرالسياقي في استمداد معناه من المواضعة واتفاق الجماعة اللغوية
– تداخل التعبيرات الا صطلاحية مع الأمثال ، ذلك تكرر استعماله وشاع أصبح تعبيرا اصطلاحيا كما في قولهم جبلك على غاربك ، جعلته نصب عين لايقع بالشنان، فهذه الأقوال في أصل استعماله أمثال نطق بها أفراد متميزين ظروف ومواقف معينة.
-استمداد عناصر التعبير ات الا صطلاحية اللالية من ىبيئتها بجانبيها المادي والمعنوي وتلونها بألوانها، وهذا ظاهر في انكعاس محيط الأمة الطبيعية عليها بصورة غير محدودة ، وتأثيرها ببعض نواحي الحياة الاجتماعية و السيياسية ألى حدما في مختلف العصور.

5) Sumber – Sumber Idiom Bahasa Arab المصادر التعبيرات الاصطلاحية في اللغة الربية)
a. Al-Qur’an
b. Hadits Nabawi
c. التعبيرات التي كانت في أصل وضعها أمثالا وهي كثيرة منها يرقم على الماء بمعنى يأتي بعمل فيه حذق ومهارة
d. Syi’ir
e. التعبيرات النا جمة عن حا دث وهي التي قيلت بعد انتهاء حا دث ما وهي كثيرة منها قولهم سبق السيف العذل بمعنى فات الأوان
f. التعبيرات المقترضة من لغه أجنبية والتي تستربت إلى اللغة العربية عن طريق الترجمة، ومن أمثلة ذلك قولهم ذر الرماد في العيون بمعنى ضلل وموه

DAFTAR PUSTAKA
.سامي عياد حنا و اخرون ، معجم السيانية الحديثة ، انكيز عر بي ، بيروت ، مكتبة لبنان ناشرون ، 1997 ص 30
Abdul Chaer, Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Ali, Atabik & Ahmad Zuhdi Muhdlor.. Kamus Al-Ashr. Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum. 1996
Ba'albaki, Munir. AL-Mawrid. Bairut: Dar El-Ilm Lil-Malayin.2002
Imamuddin, Basuni. 2001. Al-Qomus al Araby Assiyaqiy. Jakarta : Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Larson, Mildred L., (Terjemah) Penerjemahan Berdasarkan Makna, Jakarta. Arcan. 1989
Longman. Dictionary Of The English Language. London: Brest Britain.1995
M. Afifuddin Dimyati, Muhadharah Fi Ilm Lugah Ijtima’i, Surabaya, Dar al-Ulum al-Lughawiyah, 2010
M.Mudlofar, BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, :CV Gema wacana alief
Muhammad Ismail. Dalilul Mutarjim. Riyadh: Dar El-ulum,1985
Sabrony Dkk. Translation. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,2001
أبو هلال العسكري، جمهرة الأمثال، بيروت ، دار الجيل الجز 1 ص 382 ،217، والجز 2 ص 413
لمزيد من التفاصل انظر : حلمي خليل ، العربية والغموض، دراسة لغوية في دلالة المبنى على الععنى ، الاسكندرية، دار المعرفة الجامعية، 1988،ص167

About amaliaelfanani

Aku Hanya Wanita Biasa

Posted on May 28, 2012, in Makalah. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment